Archives
Motivasi Menuju Kesempurnaan
Self Directed Chance
Aspek Perkembangan
Selamat datang di blog saya. Kali ini saya akan membahas tentang aspek perkembangan. Perkembangan manusia dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu phsycal, cognitive, dan psycosocial. Manusia merupakan keutuhan / totalitas sehingga ditemui berkaitan erat dengan aspek fisik, motorik, mental, emosional dan sosial.
Perkembangan merupakan rangkaian perubahan progresif yang teratur dan berkesinambungan. Perkembangan dimulai dari hal yang kasar ke yang halus, dari yang sederhana ke yang kompleks. Perkembangan memiliki ciri tertentu yang sesuai yang menggambarkan suatu fase namun tidak sesuai dengan prilaku lainnya. Yang menyebabkan perkembangan dapat terjadi adalah faktor belajar dan kematanagn.
Manfaat psikologi perkembangan :
- memahami sifat khas manusia sesuai dengan tingkat usia dan perkembangan.
- dapat memberikan perilaku yang sesuai
- membantu seseorang mencapai kedewasaan.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan adalah :
- Hereditas : Faktor keturunan. Contohnya tes DNA.
- Lingkungan
- Kematangan fungsi organ dan psikis
- individu sebagai subyek yang berkemauan : Perkembangan.
Konsep dasar perkembangan dibagi menjadi 2 yaitu :
- Change
- Perubahan yang dalam jumlah. Contoh : Berat badan, tinggi badan.
- Perubahan dalam bentuk struktur / organisasi. Contoh : Pemahaman kata, komunikasi verbal.
- Stability
Perilaku / kepribadian yang konstan terjadi.
Hal – hal yang mempengaruhi perkembangan
- Normatif
Pendekatan yang terjadi pada orang banyak.
Contoh : naturational events, social events.
- Non Normative
Kejadian yang dapat berpengaruh besar pada kehidupan seseorang
Contoh : a typical time of life
- Critical
Periode waktu yang spesifik, yang dapat berpengaruh besar pada perkembangan
- Sensitive
Periode waktu dalam perkembangan dimana seseorang dapat dengan mudah menyerap pengalaman dari luar.
Contoh : Anak kecil mendengar lagu dan hafal liriknya dengan cepat.
Demikian lah isi blog saya kali ini semoga bermanfaat. Terima kasih..
Kepribadian
Selamat datang di blog saya kali ini saya akan membahas tentang jenis – jenis kepribadian. Sering kali kita dalam test kepribadian mendengar kata Melankolis, Sanguinis, Koleris, dan Plegmatis. Dalam dunia psikologi tidak asing lagi akan kata Melankolis, Sanguinis, Koleris, dan Plegmatis. Masing – masing memiliki ciri yang berbeda. Lalu apakah ciri – ciri itu?
Sanguinis
Seseorang yang memiliki sifat sanguinis cenderung suka berbicara, pendengar yang baik, antusias, ceria, mudah berubah, tulus, menyukai hal – hal yang spontan, mudah memaafkan, dan senang di puji. Namun mereka cenderung mudah terpengaruh, ingatan lemah, talk more do less, mudah berubah – ubah dalam berpikir, dan sering ikut campur urusan orang lain.
Melankolis
Seseorang yang memiliki sifat melankolis cenderung serius, kreatif, sensitif, perfeksionis, peduli akan orang lain, dan berhati – hati dalam bergaul. Namun mereka cenderung negatif thinking, mudah merasa bersalah, hidup berdasarkan definisi, sulit bergaul, dan kritikus.
Koleris
Seseorang yang memiliki sifat koleris cenderung memiliki sifat pemimpin, cinta akan perubahan, mandiri, dan pandai dalam hal berorganisasi (team work). Namun mereka cenderung tidak sabar, kaku, sulit meminta maaf, dan penuntut
Plegmatis
Seseorang yang memiliki sifat plegmatis cenderung memiliki sifat sabar, mudah bergaul, rasa humor tinggi, dan peduli sesama. Namun mereka cenderung pemalu, kurang motivasi diri, dan menunda masalah.
Demikian lah isi blog saya kali ini semoga bermanfaat.
Tips Sehat Bermain Game
Selamat datang di blog saya. Kali ini saya akan memberikan tips sehat untuk para gamers sejati. Seperti yang kita ketahui game sudah tidak asing lageh di telinga kita, hampir semua kalangan bermain game baik yang muda maupun yang tua. Tapi bermain game yang terlalu lama itu tidak baik untuk kesehatan. Mata akan berkunang 0 kunang dan pusing setelah bermain game dalam jangka waktu yang lama. Tentu para gamers tidak ingin hal tersebut terjadi. Oleh sebab itu ada tips – tips sehat dalam bermain game khususnya game yang memaksa kita untuk menatap layar kaca secara terus menerus.
Tips tersebut adalah :
- Waktu Ideal Bermain
Jangan bermain game terlalu lama. Kita tahu segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik ap lageh sampai begadang demi bermain game. Jadi usahakan maximal bermain game cukup 2 jam setelah itu diwajibkan untuk istirahat min 15 menit dengan melihat objek – objek yang fresh dan berwarna hijau seperti pohon tumbuhan.
- Jarak Pandang
Mungkin karena terlalu seru bermain kita lupa akan yang 1 ini. Jarak pandang itu penting dalam bermain game. Tidak mau kahn gara – gara bermain game kita jadi harus berurusan dengan mata minus. Oleh karena itu kita harus memperhatikan jarak pandang kita. Minimal 30 cm dari layar komputer dan usahakan chaya yang di atur tidak terlalu terang.
- Ingat Kewajiban Lain
Yang 1 ini pasti banyak para gamers yang melanggar. Karena keasikan bermain jadi lupa segalanya. Inget loh kalo kita masi memiliki kewajiban lain yang lebih penting ketimbang me-refresh otak terus dengan game. Jangan jadi alesan kewajiban kita terbengkalai gara – gara game.
- Jangan Boros
Nah kalo yang ini biasanya hinggap di gamers sejati. Mereka rela menghabiskan banyak uang demi hoby mereka yakni game. Jangan sia – siakan uang anda. Lebih baik di tabung ketimbang di buang – buang buat beli vocer atau item yang gunanya hanya di game semata. Dari pada beli vocer buat beli item tidak jelas mending beli vocer buat telpunan sama pacar hehehehehehe.. :p
- Jangan Main Game Sendirian
Nah ini penting banget. Perlu orang lain bermain bersama biar lebih seru karena ada interaksi dan sosialisasi. Tidak mau kahn kita dibilang autis karena keasikan sendiri dengan game yang sedang kita mainkan. Apa lagi kalo orang tua kita super duper bawel marah – marah terus kerjaanya, mending ajak aja bermain bersama siapa tau tambah seru. (Awas Playstationnya ntar disabotase orang tua karena sudah tercemar virus game…!!!)
- Jangan Bermain Game Yang Memicu Emosi
Tujuan kita bermain kan untuk mencari kesenangan jadi buat apa cari game yang memancing emosi? Sudah stress jangan bikin tambah stress dan emosi lagi ntar jadinya malah tambah kronis. Masi banyak loh kaset game yang tidak memancing emosi contohnya Harvestmoon, Ayo dance dan lain – lain. Tujuannya agar jangan gara – gara kita terpancing emosi console game qta juga kena imbasnya kan sayang ud beli mahal – mahal tau – tau alamat nangkring di pojokan gara – gara rusak :( .
- Cari Game Yang Bermanfaat
Nah kalo yang ini ibarat sambil nyelem minum aer. Cari game jangan yang asal – asalan aja tapi yang mendidik juga dong. Banyak loh game yang kita kira hanya game yang gitu – gitu aja padahal gunanya mantep banget. Contohnya Tetris, penelitian mengatakan bermain tetris bisa mengurangi kenangan buruk dan bisa tingkatkan efisiensi otak. Makanya cari game jangan asal – asalan jangan cuman sebagai alat buang waktu saja. Cari yang seru yang bisa bikin stress hilang tapi bermanfaat juga buat hal yang lain.
Demikian lah isi blog saya kali ini semoga bermanfaat untuk para gamers sejati.. Salam Gamers :)
Daftar pustaka :
http://onthespot7langka.blogspot.com/2012/04/7-tips-sehat-main-game.html
Kepribadian yang Berkembang Menurut Beberapa Ahli
TULISAN
Teori Psikoanalisis Menurut Sigmund Freud
Menurut psikoanalisis Sigmund Freud perkembangan kepribadian seseorang dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu:
1.
Keinginin yang selalu ingin dipuaskan. Lebih cenderung kepada hawa nafsu.
2. Ego.
Menyaring dan memenuhi kebutuhan Id berasalkan hal yang realistis.
3. Super Ego.
Berfungsi sebagai penilaian benar / salah atas tindakan yang telah dilakukan.
Adapun Sigmund Freud menjelaskan tentang mekanisme pertahanan yaitu: Represi, Reaction Formation, Projection, Displacement Rationalisation, Supression, Sublimation, Compensation, Regression.
Fase Perkembangan Sigmund Freud dibagi menjadi 5 Tahap yaitu :
1. Oral.
Fase ini terjadi pada anak berusia 0 – 1tahun. Pada fase ini seseorang lebih mendapatkan kenikmatan pada area mulutnya.
2. Anal
Fase ini terjadi pada anak berusia 1- 3 tahun. Pada fase ini seseorang lebih mendapatkan kenikmatan pada area anus /duburnya.
3. Falik
Fase ini terjadi pada anak berusia 3- 5 tahun. Pada fase ini seseorang lebih mendapatkan kenikmatan pada alat kelaminnya.
4. Laten
Fase ini terjadi pada anak berusia 5 – 12 tahun. Pada faseini seseorang sedang mengembangkan motorik dan kognitifnya.
5. Genital
Fase ini terjadi di>12 tahun dimana seseorang mendapat kepuasan pada alat kelaminnya.
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang dinyatakan berkembang dengan baik berdasarkan teori Sigmund Freud jika memiliki / mengalami 5 fase tersebut dan jika tidak mengalami ke 5 fase tersebut seseorang bisa dikatakan mengalami gangguan.
Teori Psikoanalitik Menurut Erik Erickson
Berbeda dengan Freud yang menjelaskan bahwa tahap perkembangan seseorang dibagi menjadi 5 tahap, sedangkan Erickson menjaslkan bahwa perkembangan seseorang dipengaruhi oleh 8 tahap yaitu :
1. (Kepercayaan vs Kecurigaan)
Terjadi pada umur 0 – 1 tahun dimana anak menaruh kepercayaan pada orang yang dekat dan sering ditemuinya. Melakukan kecurigaan pada sesuatu yang asing baginya.
2. (Malu- malu vs Keraguan)
Terjadi pada umur 2 - 3 tahun dimana anak dapat melakukan sesuatu kegiatan yang dimana membutuhkan akan keberanian.
3. (Inisiatif vs Kesalahan)
Terjadi pada umur 3 - 6 tahun dimana anak memiliki perasaan untuk melakukan sesuatu, jika tidak didasari oleh suport yang cukup bisa menyebabkan rasa takut akan kesalahan.
4. (Kerajinan vs Inferioritas)
Terjadi pada umur 6 – 11 tahun dimana umur tersebut sedang aktiv dalam kegiatan – kegiatan yang kompleks seperti bersekolah sehingga dibutuhkan kerajinan.
5. (Identitas vs Kekacauan Identitas)
Terjadi pada umur 10 – 12 tahun dimana seseorang sudah mulai mencari identitas jati dirinya untuk bisa menentukan mau dibawa kearah mana hidupnya kelak.
6. (Keintiman vs Isolasi)
Terjadi pada umur 21 – 40 tahun dimana seseorang mencari pasangan hidup untuk menjalin hubungan yang lebih intim.
7. (Generativitas vs Stagnasi)
Terjadi pada umur 41 – 65 tahun dimana seseorang mulai berpikir apa yang bisa dia lakukan untuk masyarakat (mengisi waktu kehidupannya).
8. (Integritas vs Keputusan)
Terjadi pada umur >65 tahun dimana seseorang melihat hasil yang sudah dia lakukan di masa lampau.
Kepribadian Sehat
Kepribadian yang sehat adalah kondisi dimana kita mengatur untukmenerima dan memberikan stimulus – stimulus yang positif.
Daftar Pustaka:
- Harlock, Elizabeth B. 1992.Psikologi Perkembangan.Jakarta.Erlangga
- Sarwono,S.W.2002.Berkenalan Dengan Aliran – aliran dan Tokoh Psikologi.Jakarta.Bulan Bintang
Kesehatan Mental
Selamat datang di blog saya. Kali ini saya akan membahas tentang kesehatan mental. Mungkin sudah tidak asing lagi di telinga anda akan kesehatan mental. Jika ditanya apa yg ada di benak pikiran anda tentang kesehatan mental pasti jawabannya tidak jauh – jauh dari orang gila. memank orang gila termasuk dalam kesehatan mental tapi tidak hanya itu saja. Oleh sebab itu sekarang saya sebagai penulis akan membahas sedikit lebih dalam mengenai kesehatan mental.
Kesehatan mental bisa kita artikan sebagai “Ilmu yang memperhatikan perawatan mental atau jiwa”. Seperti yang kita ketahui biasanya penyakit mental tidak jauh – jauh dari manusia jadi penulis menyimpulkan objek utama yang di teliti dalam kesehatan mental adalah manusia. Pokok yang menjadi objek penelitian kesehatan mental adalah penyesuaian diri (adjustment) dan kesehatan mental (mental health). Kesehatan mental sering kali tidak terditeksi karena mereka dalam kehidupan sehari – hari sering hidup bersama sehingga tingkah laku yang mengidentifikasikan gangguan mental, dianggap hal yang biasa. Menurut Alexander Schneiders, “Ilmu Kesehatan Mental adalah ilmu yang berkembang danmenerapkan sprangkat prinsip yang praktis dan bertujuan untuk mencapai dan memelihara kesejahteraan psikologis organisme manusia dan mencegah gangguan mental serta ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri”.
Konsep Sehat dan Dimensinya
Mungkin yang ada dalam benak pikir kita seseorang dikatakan sehat jika dia terbebas dari penyakit. Padahal WHO menjelaskan bahwa sehat itu keadaan utuh secara fisik, mental sosial dan spiritual. Kesehatan mental tidak hanya jiwa yang sehat berada dalam tubuh yang sehat, tetapi suatu keadaan yang berhubungan erat dengan eksistensi manusia. Seseorang dinyatakan sehat tidak hanya dilihat dari 1 sisi saja tetapi dari banyak dimensi. Dimensi sehat meliputi : Fisik, Emosi Intelektual, spiritual dan sosial.
Sejarah Kesehatan Mental
Bagi bidang kesehatan Barat dan timur, masing – masing memiliki pandangan akan kesehatan mental yang berbeda. Kesehatan barat lebih bersifat dualistik, dalam arti Tubuh manusia dapat didominasi oleh medis. Sedangkan kesehatan Timur lebih kepada holistik karena melihat kesehatan secara menyeluruh dan penanganan terhadap penyakit.
Pada Tahun < 1600 gangguan kesehatan mental dianggap bukan penyakit. Mereka mengira gangguan kesehatan mental disebabkan oleh roh jahat sehingga butuh bantuan dari dukun dengan kekuatan supranatural. Namun sebelum di abad ke 17 di Inggris orang yang mengalami gangguan kesehatan mental / orang gila bisa dimasukan ke dalam penjara karena di kategorikan sebagai penjahat / pelaku kriminal. Semenjak tahun 1724 gangguan kesehatan mental mulai dianggap sebagai sakit. Dilakukannya usaha untuk menolong para pasien sakit mental tetapi akhir abad itu dokter-dokter belum menemukan penyebab atau pencegahan, penyembuhan, atau perawatan yang efektif terhadap penyakit mental meskipun mereka telah mengklasifikasikan beribu-ribu macam kekalutan mental. Pada Tahun 1830 – 1860 di Inggris timbul optimisme dalam menangani pasien di rumah sakit jiwa dikarenakan berkembangnya teknik menangani orang sakit jiwa di rumah sakit jiwa.
Sakit mental dalam waktu ke waktu berbeda – beda dan terus berkembang serta berbeda pula dalam menangani individu yang terkena gangguan mental. Jika di Indian, orang yang mengalami gangguan mental dianggap tidak sakit dikarenakan kerasukan roh berbeda pula dengan yang di Inggris yang dianggap sebagai pelaku kriminal sehingga harus dimasukan ke penjara. Gangguan mental pernah dimaknai sebagai ketidak mampuan berpikir rasional. Di dunia medis beranggapan gangguan mental dianggap sakit dan berasal dari gangguan di otak.
Meskipun konsep kesehatan mental tidaklah jelas dan masih mengalami perkembangan tetapi ada standard yang mendasari bahwa seseorang bisa dikatakan sehat atau tidak. Dengan melalui pendekatan statistik, normatif, distres subjektif, peran / fungsional, dan pendekatan interpersonal.
Demikianlah isi blog saya kali ini semoga bermanfaat untuk kalian semua yang membaca tulisan saya kali ini.
Daftar pustaka:
- Rochman, Kholil Lur.2010.Kesehatan Mental.Yogyakarta.Fajar Media Press
- Semium, Yustinus.2006.Kesehatan Mental 2.Yogyakarta.Kanisius
- Siswanto.2007.kesehatan mental.Yogyakarta.Andi