Archives

0

Aspek Psikologis dalam Perkembangan Sistem Informasi

davit sasmita Minggu, 10 November 2013


Pada dasarnya psikologis adalah ilmu mengenai perilaku atau bisa disebut behaviorisme. Jika dihubungkan dengan perkembangan sistem informasi, peran psikologis disini lebih kepada si user atau yang disebut si pemakai yaitu manusia. Sistem informasi tidk lepas dari yang namanya internet. Seperti yang kita ketahui, internet di Indonesia dimulai pada tahun 1994 dibawah tangan Indonet yang dipimpin oleh Sanjaya. Akses awal di indonet mula – mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx, dan email client pine sera chat dengan conference pada server aix. Mulai tahu 1995 akses jasa telnet keluar negri sudah mulai tersedia. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai internet di Indonesia bisa mengakses internet (HTTP) sehingga dapat menunjang masyarakat Indonesia dlam pencarian dan pemerolehan informasi.

Di Amerika, ada perusahaan yang khusus bergerak dibidang internet yaitu Google, produk yangditawarkan meliputi pencarian produk, komputasi web, perangkat lunak, dan periklanan. Google didirikan oleh Larry page dan Sergey brin. Misinya adalah “mengumpulkan informasi dunia dan membuatnya dapat diakses dan bermafaat oleh semua orang.”

Jika dilihat dari perkembangan IT di Indonesia dan Sistem informasi yang disediakan oleh google, tidak menutup kemungkinan informasi psikologi bisa dicari menggunakan situs google. Dikarenakan pada dasarnya google adalah perusahaan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi (input) dan membuatnya dapat diakses (proses pengelompokkan) dan hasil informasi yang bisa dibilang (output). Tidak lah heran jika hampir semua pengguna Internet diseluruh dunia jika mencari informasi melalui internet mengandalakan yang satu ini, google.

Jika dilihat dari informasi diatas, mungkin saja aka nada dampak psikologis yang muncul, menurut penulis salah satu sampak psikologis yang muncul adalah perilaku prokrastinasi. Prokrastinasi adalah kebiasaan menunda – nunda suatu pekerjaan. Penundaan ini terjadi dikarenakan informasi yang dicari sangat mudah didapat sehingga sipelaku menunda – nunda pekerjaanya.

Jika kita lihat kenyataanya, tidak semua orang mampu mengoprasikan pencarian sistem informasi google, khususnya untuk para pencari yang sudah lanjut dikarenakan sistem yang modern berbeda dengan sistem manual sehingga mereka diwajibkan mempelajari pengoprasiannya dari awal. Serta dapat mengakibatkan techno phobia yaitu phobia terhadap barang teknologi yang bisa disebabkan kesalahan dalam pengoprasian dimasa lampau mengakibatkan phobia sehingga tidak berani lagi atau mau mengoprasikannya kembali.
0

Sistem Informasi Psikologi

davit sasmita Sabtu, 05 Oktober 2013
Selamat datang di blog saya. Kali ini saya akan membahas sistem informasi psikologi. Sebelumnya saya akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai sistem. Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systeme yang memiliki arti : hubungan yang berlangsung diantara satuan – satuan atau komponen – komponen secara teratur. Sedangakan dalam kamus bahasa Indonesia, sistem memiliki arti sebagai perangkat atau unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Suatu sistem dikatakan kompleks jika tersusun dari berbagai subsistem. Subsistem memiliki peran sebagai sistem yang berada dalam sekumpulan sistem – sistem lain yang terintegrasi dengan sistem lainnya. Sebagai contoh sistem yang diambil dari bidang teknologi. Dalam bidang teknologi terdapat teknisi (brainware), prangkat lunak (software), prangkat keras (hardware).  Teknisi bertugas untuk mengoprasikan dan mengelolah data, sedangkan software berupa aplikasi – aplikasi program, dan hardware adalah seperti keyboard, barcode dan sebagainya. Ketiga element ini hardware, software, dan brainware adalah subsistem yang terintegrasi dengan sistem – sistem lainnya.

Informasi tidak lepas hubungannya dengan sistem, sebelum saya membahas sistem informasi terlebih dahulu saya akan membahas mengenai informasi. Informasi terdiri dari data atau banyak data yang diolah untuk menjadi bentuk yang lebih berguna bagi si penerima informasi. Sedangkan menurut kamus bahasa Indonesia, informasi adalah kabar atau berita tentang sesuatu. Data -  data yang didapat baik berupa kuantitatif (dinyatakan dalam bentuk angka, contohnya kontinum fisik) atau kualitatif (tidak dinyatakan dlam bentuk angka, contohnya status pernikahan) jika diolah lebih dalam akan menghasilkan informasi. Data – data yang diolah tersebut akan menghasilkan informasi, akan tetapi informasi bisa dikatakan baik jika memenuhi keriteria sebagai berikut :
-          Relevan
Informasi yang diinginkan harus relevansi atau sesuai dengan masalah yang dihadapi atau keingintahuan akan informasi tersebut.
-          Tepat waktu
Informasi yang dihasilkan harus data yang up to date.
-          Akurat
Informasi yang dihasulkan harus sesuai dan terpercaya bukan dari hasil rekayasa dan harus dipertanggung jawabkan.
-          Mengurangi ketidakpastian
Informasi yang dihasilkan dapat menjawab keambiguan atau ketidakpastian yang ada.
-          Mengandung element yang baru
Informasi yang ada adalah hasil dari penyempurnaan dari informasi yang telah ada sebelumnya.

Psikologi jika ditinjau dari segi ilmu bahasa, kata psikologi berasal dari kata psyce yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi ilmu psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Menurut wundt (dalam Heru basuki, 2008) psikologi itu merupakan ilmu tentang kesadaran manusia. Dari batasan ini dikemukakan bahwa psikologi, keadaan jiwa yang direfleksikan dalam kesadaran manusia. Unsur kesadaran merupakan hal yang dipelajari dalam ilmu psikologi.

Jika dikaitkan dengan tulisan diatas sistem informasi psikologi adalah kesatuan antara brainware, software, dan hardware yang bekerja bersama untuk melakukan pengumpulan data – data psikologi dan melakukan pengelolahan data psikologi menjadi informasi lalu pendistribusiannya kepada si pencari informasi psikologi.
Demikianlah penjelasan dari saya mengenai “Sistem Informasi Psikologi”. Semoga bermanfaat untuk anda sekalian, terima kasih…

Refrensi :

Anwar Dessy. (2005) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Amelia.
Basuki, A.M.H. (2008) Psikologi Umum. Depok : Universitas Gunadarma.





0

PSIKOTERAPI

davit sasmita Kamis, 14 Maret 2013


Pengertian Psikoterapi
            Psikoterapi terdiri dari 2 kata yaitu Psyche dan  Therapy yang dalam bahasa Yunani yang berarti psyche adalah jiwa dan therapy adalah mengasuh jadi dapat disimpulkan psikoterapi adalah perawatan terhadap aspek kejiwaan. Psychotherapeutic diartikan sebagai perawatan terhadap suatu penyakit dengan mempergunakan teknik psikologis untuk melakukan intervensi psikis. Jadi dapat disimpulkan psikoterapi adalah perawatan dengan melakukan pendekatan psikologis terhadap pasien yang mengalami gangguan psikis.

Tujuan Psikoterapi
            Berikut saya akan menjelaskan beberapa tujuan dari psikoterapi berdasarkan dari beberapa ahli:
-          Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikodinamika menurut Ivey adalah membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari.
-          Corey menjelakan bahwa tujuan psikoterapi adalah dengan melakukan pendekatan terpusat pada peribadi bertujuan untuk memberikan suasana aman, bebas, agar klien dapaet mengeksplorasi diri sehingga dia bisa mengenali hal - hal yang mencegah pertumbuhannya dan bisa mengalami aspek – aspek pada dirinya yang sebelumnya tertolak / terhambat.
-          Wohlberg menjelaskan tujuan utama psikoterapi adalah perawatan terhadap masalah emosi, dimana seseorang yang terlatih, membentuk hubungan profesional dengan pasien dengan tujuan meningkatkan perkembangan positif dari kepribadiannya.
-          S. Naryana Rao menjelaskan tujuan psikoterapi adalah mengatasi kelemahan tertentu melalui beberapa cara praktis mencakup pembedahan psikis dan pembedahan otak.

Unsur Psikoterapi
            Menurut Masserman terdapat 8 unsur yang mempengaruhi psikoterapi. Kedelapan unsur tersebut adalah :
-          Peran social ( martabat )
-          Hubungan
-          Hak
-          Retrospeksi
-          Reduksi
-          Rehabilitasi
-          Resosialisasi
-          Rekapitulasi

 Perbedaan Psikoterapi dengan konseling
Psikoterapi dan konseling adalah sesuatu yang berbeda tetapi memiliki persamaan, mereka memiliki persamaan dalam menenkankan eksplorasi diri, pemahaman diri, dan perubahan perilaku. Tetapi mereka juga memiliki perbedaan. Diantaranya adalah :
-          Konseling lebih berfokus pada konseren, masalah, pengembangan. Sedangkan psikoterapi  konseren, masalah pengobatan.
-          Konseling dijalankan berdsasarkan pandangan terhadap manusia. Sedangkan psikoterapi berdsarkan ilmu atau teori kepribadian dan psikopatologis.

Pendekatan Psikoterapi terhadap mental Illnes.
Ada 5 pendekatan metode psikologi yang bisa digunakan terapi dalam ilmu psikoterapi. Yaitu :
-          Psikoanalisis dan Psikodinamika
Melakukan pendekatan dengan mengetahui permasalahannya di alam bawah sadar si klien. Tujuannya agar si pasien dapat menemukan penyebab masalahnya di alam bawah sadar dan mencari solusi yang terbaik. Metode psikoterapi yang termasuk dalam psikodinamika diantaranya adalah ego state therapy, part therapy, free association dan lain – lain.
-          Behavior Therapy
Pendekatan yang berfokus pada hokum pembelajaran, yang dimana perilaku seseorang dipengaruhi oleh proses belajar. Intinya adalah manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asosiasi. Sebagai contoh seseorang fobia tikus, perilaku ini jika ditelusuri lebih dalam disebabkan ketika subjek masih kecil sering melihat orang lain ketakutan jika bertemu tikus jadi perilaku takut akan tikus terbawa oleh subjek.
-          Terapi Kognitif
Pendekatan yang berfokus pada perilaku manusia yang dipengaruhi oleh pikirannya. Tujuannya adalah mengubah pola piker dengan cara meningkatkan kesadaran rasional. Metode psikoterapi yang termasuk dalam kognitif diantaranya adalah Rational emotive therapy, Cognitive analytic therapy, Guided discovery dan lain – lain.
-          Terapi Humanistic
Pendekatan yang menjelaskan bahwa manusia itu memiliki kepribadian yang unik sehingga bisa dibilang manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalahnya karena tiap manusia memiliki kebebasan dalam menentukan pilihan hidupnya. Psikoterapi dalam terapi humanistic lebih cenderung pada memunculkan kesadaran klien untuk melakukan perubahan dalam dirinya. Metode psikoterapi yang termasuk dalam humanistic adalah gestalt, sensitivity training, existential psychotherapy dan lain – lain.
-          Integrative Therapy
Gabungan dari beberapa terapi karena klien tidak bisa ditolong dengan 1 terapi.

Bentuk Utama Psikoterapi
Menurut Atkinson terdapat 6 teknik utama psikoterapi. Yaitu :
-          Teknik Psikoanalisa
-          Teknik Terapi Perilaku
-          Teknik Terapi Kognitif Perilaku
-          Teknik Terapi Humanistik
-          Teknik Terapi Elektik
-          Teknik Terapi Keluarga



Gunarsa, S.D. (2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : Gunung Mulia.
Tomb D.A (2004).Psikiatri. EGC